Inspirasi Usaha Masakan Jawa Ala Si Perantau


Anda pernah merasakan bahwa lidah anda tidak sesuai, maksudnya kuliner masakan di daerah lain tidak sesuai dengan lidan anda? Biasanya begitu. Namun kalau masih sebangsa Indonesia, anda mungkin tidak akan merasakan ketidaksesuaian lidah dengan kuliner. Bila anda pergi ke negara lain, walaupun sudah bertahun-tahun hidup lama di sana, tetap saja selalu merindukan masakan Indonesia.

Inspirasi Usaha Masakan Jawa Ala Si Perantau

Hal ini pun terjadi pada diri Si Perantau, sebut saja namanya Bu Endang, sudah menjadi penghuni negara Amerika Serikat dalam jangka waktu yang lama, tetap saja ketika pulang merindukan masakan khas nusantara, terutama yang berasal dari daerah jawa. Dalam kerinduannya, diwujudkan dalam membuka usaha masakan kuliner khas jawa dengan gaya rumahan, kuliner harian ibu rumah tangga.

Seperti pepatah iklan berkata, “lidah tidak pernah bohong”, ternyata lidah ibu Endang − yang memiliki nama lengkap Endang Ekaningtyas – seolah berkata bahwa makanan Amerika Serikat tidak melekat di dalam hati dalam bentuk usaha yang dibangunnya. Tetap asli sebagai wanita jawa yang berusaha melestarikan kuliner jawa di nusantara tanpa mengimpor dari dalam segi kulinernya.

Langkah usaha yang bisa diambil dari Si Perantau alias Bu Endang adalah sebagai berikut:

1. Gunakan Prinsip Lidah Tidak Pernah Bohong

Sekalipun anda hidup puluhan tahun di negara lain yang tidak sama dalam hal kulinernya, asalkan anda udah dari kecil terbiasa memakan makanan khas nusantara, anda akan merindukan makanan nusantara. Bahkan dalam keseharian anda di luaran sana mencoba membuat makanan khas nusantara. Ini menandakan, bila mau membuka usaha harus memperhatikan bagaimana kondisi lidah suatu masyarakat.

Banyak orang dari Indonesia membuka usaha makanan di luar negeri dengan kuliner Indonesia. Maksudnya apa? Bukankah lidah orang luar tidak biasa dengan kuliner Indonesia? Memang tidak beralasan. Namun mereka membuka usaha di luar karena untuk memenuhi orang Indonesia yang berada di luar negeri, tepatnya membuka usaha di area perkumpulan orang Indonesia.

2. Lebih Baik Impor Bahan Masakannya

“...Di Citayam sini juga sudah ada yang bisa mengsap ikan pari, tetapi kualitas dan aromanya beda dengan yang saya datangkan dari Jepara," kata Bu Endang yang dilansir dari food.detik.com. Ucapan Ibu Endang ini hal yang bisa anda ambil bila ingin membuka usaha khas daerah tertentu yang berada di luar daerah namun ingin menghadirkan citarasa yang khas. Kesan keaslian kuliner dari daerah asli sangat terasa dan bisa menjadi daya jual tersendiri.

3. Menjadi Manajer Lindah Orang Daerah

Orang dareah yang merantau di Jakarta tentu sudah terbiasa memakan-makanan khas daerahnya. Walaupun tidak jauh berbeda dengan daerah rantauan, tetap saja ada kesan kurang pas bila belum mengkonsumsi hal yang biasa dikonsumsi sejak masih kecil di asal daerahnya. Hadir usaha masakan khas jawa yang dibangun Ibu Endang adalah sebuah upaya untuk memenuhi lidah orang Jawa yang berada di Jakarta. Untuk itu, menjadi hal penting mengetahui bagaimana mengolah masakan khas daerah asli.

Menjadi manajer lidah orang daerah sangat penting untuk memiliki nilai jual yang tinggi. Untuk itu, memang mengharuskan menguasai masakan khas daerahnya.

4. Kuliner Tradisional Bukan Berarti Tidak Mewah

Makanan boleh kuliner khas nusantara. Namun bukan berarti teknik penjualannya seperti para pedagang kecil yang melayani sekedarnya; dengan tidak memperhatikan kebersihan, kerapihan dan hal lain yang bisa memikat pelanggan dari kelas elit. Bu Endang salah satunya yang berhasil membuka rumah makan yang mampu menggaet kelas elit.

Seperti yang dilansir food.detik.com mengatakan, “Semasa hidupnya, Ibu Ainun Habibi sudah bersantap di sini bersama Presiden Habibi dan petinggi negara lainnya.” Ini menandakan bahwa masakan tradisional, kuliner kelas daerah, bisa menembus kalangan atas. Asalkan manajemen pengelolaan usaha makanannya harus standar elit juga.




0 Response to "Inspirasi Usaha Masakan Jawa Ala Si Perantau"

Posting Komentar