Diah Didi, Pakar Kuliner Pun Menilai Sambal Bu Kaji


Diah Dini adalah seorang ibu rumah tangga yang kreatif, terutama dalam hal kuliner. Hal ini dibuktikan dengan pengalihan profesi dan aktifitas yang di luar pendidikan formal yang pernah ditempuhnya. Ia sebenarnya menempuh pendidikan formal dalam bidang di bidang pariwisata dan fashion design. Tentunya, ia menguasai beberapa skill terutama dalam hal kuliner. Artinya, ia adalah pakar kuliner.


Diah Didi memang bukan lulusan kuliner walaupun pakar kuliner alias masak memasak. Mengenai keahliannnya dalam masak-memasak, hal itu karena sudah menjadi hobi dan juga karena gigihnya belajar berbagai resep kuliner. Tentunya, karena ia seorang yang kreatif, banyak resep-resep dipadupadankan dengan racikan resep kuliner dari dirinya.



Kegigihannya dalah mendalami hobinya, tidak dianggap sia-sia mengingat Diah Didi memperoleh prestasi dan jabatan sebagai berikut:
• Pemenang beberapa lomba kontes resep online, salah satunya yang diselenggarakan Tupperware dengan meraih juara ketiga.
• Dipercaya untuk mereview resto-resto terkenal atau produk-produk makanan dari perusahaan besar, umkm, dll.
• Narasumber untuk artikel di Vemale.com & Tribune Jateng ( 2015 )
• Freelance recipes kontributor untuk tabloid wanita lokal Jawa Tengah ( tabloid cempaka ) ( 2014 - 2015 )
• Dan masih ada beberapa lagi yang tidak perlu dijelaskan semuanya.

Mengenai kepakaran kuliner seorang Diah Didi, tentu suatu kehormatan untuk kita bila ia menyempatkan diri mencicipi masakan kita, mereview-nya dan berkata, “Enak”. Standar kata ‘enak’ menurut pakar kuliner, tentu bisa dianggap “Enak Sekali” menurut para lidah orang-orang biasa yang sekedar penikmat kuliner. Masih suatu kehormatan untuk kita juga bila pakar kuliner berkata, “Lumayan” untuk kuliner atau masakan yang kita olah. Karena, apa yang dianggap “Lumayan” oleh pakar kuliner atas masakan kita, tentu akan dianggap “Enak” oleh lidah kebanyakan para penikmat kuliner.

Bagi kalangan bisnis kuliner, masakan yang dihadirkan bukan sekedar enak tetapi kesetabilan menjaga rasa. Bagi produk bumbu, kesetabilan rasa memang sangat diperhitungkan. Kenapa? Karena bumbu bersifat jangka panjang, tidak seperti masakan siap saji. Bumbu, dalam hal ini bisa termasuk sambal pecel, harus memiliki rasa yang enak dan juga stabil agar diminati banyak konsumen.

Nah, bila seperti itu, bagaimana pendapat Diah Didi atas kuliner Sambal Bu Kaji yang diolah serius oleh Mba Maya? Berikut adalah pendapat atau testimoni Diah Didi atas kuliner Sambal Bu Kaji.


Apa pendapat Diah Didi atas Sambal Bu Kaji? Ia mengatakan melalui suaminya bahwa Sambal Bu Kaji tergolong memiliki rasa lumayan atau lumayan enak alias sedang. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kata “Lumayan” menurut pakar kuliner, maka akan terasa enak bagi lidah kebanyakan para penikmat sambal pecel. Bisa jadi seperti itu, menurut pengalaman yang ada.

Sambal pecel dianggap memiliki rasa lumayan mengingat sambal pecel hanya sebatas ‘bumbu’. Kenikmatan sambal akan bertambah justru ketika dicampuri hal lain yang memperkuat sambal seperti kangkung, toge, mentimun, ayam dan hidangan lainnya yang biasa untuk kebutuhan pecel. Namun ini hanya pendapat tambahan saja berdasarkan pengalaman menguji coba sambal yang akan terasa enak ketika justru dicampuri bahan masakan lain.

Namun, bila menurut pakar kuliner bahwa Sambal Bu Kaji memiliki rasa lumayan, itu artinya memiliki rasa enak menurut lidah kebanyakan. Hal ini karena lidah pakar kuliner jauh lebih peka mengenai kenikmatan makanan secara detail.

Diah Didi pun berpendapat lagi bahwa Sambal Bu Kaji tergolong yang stabil dalam hal rasa. Artinya, bisa tidak mudah berubah rasa ketika didiamkan dalam waktu lama. Seperti yang sudah diketahui bahwa sambal kacang-kacangan mudah sekali berubah rasa bahkan rasanya menjadi tidak enak. Mungkin hanya dalam waktu 2 hari, rasa sambal kacang sudah dianggap tengik. Namun bila sudah sampai 3 hari tidak terasa tengik, berarti tergolong sambal yang dianggap bagus.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Sambal Bu Kaji alias sambal untuk pecel atau untuk lainnya adalah hasil racikan resep turun-temurun yang sudah berlangsung lebih dari 15 tahun yakni dari semenjak 1999. Tentunya, sudah mengalami proses yang matang sampai menghasilkan sambal yang terasa enak dan cocok dilidah orang jawa secara khusus.

Terpenting, bahwa Sambal Bu Kaji tidak menggunakan bahan-bahan yang justru bisa merusak kesehatan seperti pengawet, pewarna dan yang lainnya.

Sebagian penjelasan berasal dari blog www.diahdidi[.]com




0 Response to "Diah Didi, Pakar Kuliner Pun Menilai Sambal Bu Kaji"

Posting Komentar